- Sukses adalah hak asasi kita. Hanya sedikit orang yang mewujudkan hak asasi itu dalam kehidupan prespektif.
- Ketika seseorang disuruh menyebutkan 250 kekurangannya, dia mampu menyebutkan rata-rata empat ratus lebih, namun ketika disuruh menyebutkan 250 kelebihannya, itupun tidak di tindak lanjuti menjadi kenyataan. Bagaimana pendapat anda?
- ·Banyak kreativitas yang kita miliki menjadi hancur lebur gara-gara tidak tahan menerima pujian sehingga lupa terhadap tujuan.
- Orang yang berorientasi “memiliki” tidak bisa hidup dengan dirinya sendiri karena bergantung kepada simbol-simbol yang menjadi miliknya.
- Orientasi hidup memiliki sebenarnya tidak sesuai dengan kodrat manusia harusah berorientasi “menjadi”, memilih jalan hidup mendaki. Carilah kebahagiaan dengan cara membahagiakan orang lain. Carilah kesenangan denga cara menyenangkan orang lain.
- Bukan hanya makna berdiri, duduk, kemudian berbaring. Tetapi terdapat pengertian, kalau marah bergeraklah dalam posisi yang berbeda.
- Kalau marah dirumah sedangkan di rumah kotor, maka bergeraklah dengan cara mengambil sapu, marah sembuh rumahpun bersih.
- Kalau kita mengaku beriman sangat tidak layak kalau hidup indah yang hanya sekali-kalinya ini menjadi biasa-biasa saja.
- Padahal modal utama dalam berusaha ialah kreativitas, keberanian dan kerja keras.
- Dengan syukur dan sabar yang optimal, kita akan berani bersahabat dengan masalah.
- Menagis adalah ungkapan paling jujur tentang suara batin manusia yang melambangkan kepasrahan total seorang hamba kepada Rabb-Nya.
- Bekerja keraslah karena hidup kan terasa nikmat setelah bekerja.
- ·Diperantauan akan kita jumpai banyak guru. Kita akan berguru pada hinaan, pujian, makian, orang pandai, orang bodoh dan orang sok pandai.
- Kehidupan kita yang setiap hari ”bergelut” dengan berbagai kesibukan dan aktivitas yang menguras energi, sangat memerlukan oli kehidupan agar tidak terjadi keretakan.
- Kerisauan mampu memberikan inspirasi kepada kita untuk menjalani kehidupan yang lebih bergairah.
- Hidup ini sangat indah, maka keindahan hidup ini jangan kita kotori dengan perebutan yang seakan-akan ingin mendahului takdir Allah SWT.
- · Orang-orang yang kepepet bisa memodifikasikan keterpepetannya, akan menemukan aneka keindahan yang sangat optimal.
- · Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengistimewakan hidup kita ini.
- · Bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar
- · Banyak tokoh besar berkarya justru di penjara Prof. Dr. Hamka mengarang tafsir Al-Azhardi di penjara. Apakah kita harus dipenjara dulu, agar mempunyai karya besar?
- Hindarkan sikap meminta sebab bisa melemahkan kegigihan jiwa untuk menghadapi hidup ini
- Kita memiliki kekuatan yang mampu mengemudikan diri sendiri untuk terus maj
- Kita tidak perlu memusingkan posisi kecerdasan. Hanya masalahnya sudah diasah atau belum?
- Otak sumpek, penuh dengan permasalahan yang banyak, sering kali menjadi lumpuh. Bingung!
- ·Hidup dalam kepura-puraan tidak memberikan kenyamanan, bersikaplah apa adanya bila anda kesulitan, jangan tolak bantuan.
- ·Barang siapa yang menjenguk si sakit, memberikan yang kelaparan, meringankan beban sesama, membayarkan utang bagi yang terlilit hutang, berarti mengetuk pintu Allah SWT.
- · Oleh karena itu seorang pemimpin harus punya tingkat kecerdasan emosi yang tinggi, sebab kecerdasan emosi menentukan 80% keberhasilan seseorang.
- · Mari kita tingkatkan rasa iri kita kepada dua sektor, yaitu orang kaya yang mengamalkan hartanya dan orang berilmu yang mengamalkan ilmunya.
- · Kekuatan, kekompakam, saling menyayangi antara atasan dan bawahan, maka perusahaan akan berada dalam posisi antikrisis.
- · Teman kerja berbeda divisi sangat baik, teman kerja divisi lainnya sangat kurang, yang terjadi adalah munculnya sikap iri atau dengki.
- · Segala puji bagi Engkau, ya Allah, yang telah menghidupkan setelah mematikanku. Dan kepada-Nyalah kami kembali.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengistmewakan hidup kita ini? ”“Bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar.”